Sekitar 3 tahun lalu, Melancholic Bitch
menjajali panggung ibukota di teater Salihara, Pasar Minggu yang
meninggalkan memori-memori tentang balada Joni dan Susi. Dan, sabtu
kemarin, berlokasi di @america, Pacific Place Ugoran Prasad (vokal),
Faiz Wong (drum, synthesizer) Yosef Herman Susilo (gitar), Richardus
Ardita (bass), harus beraksi tanpa kedua personilnya, Yennu Ariendra
dan The Wiryo Pierna Haris—akhirnya posisi Yennu Ariendra digantikan
oleh Pulung Fajar— membawakan 17 lagu dengan aksi teaterikalnya.
Diawali pidato pembuka oleh Jacob Bills (selaku perwakilan dari U.S
Embassy). Ugo pun didaulat menjadi pengarah alur dengan “Kartu Pos
Bergambar Jembatan Golden Gate San Francisco” sebagai prolog, yang
kendatinya kedua tokoh ini sedang berada di Amerika.
Lalu dimulailah cerita tentang sepasang kekasih yang sedang kasmaran
ini, bermimpi jalan-jalan, “Bulan Madu” mengelilingi semesta sampai
titik kejengahan Susi (sebagai wanita yang berkerja dibelakang meja
kasir) akan janji-janji yang terus dilontarkan Joni kepadanya. Dan saat
itu juga mereka mengcover lagu Pearl Jam “Elderly Woman Behind The Counter” dilanjut “Distopia”, dimana posisi Silir digantikan oleh penonton bernama Tania yang tampil Pe-De namun kebanting dengan kharisma suara Ugo.
Pelataran @america terlihat penuh sesak, dari kalangan musisi sampai
fans mereka yang berada di ibukota menyempatkan diri menembus badai
yang sedang terjadi diluar sana. “Kecapekan jalan-jalan, kecapekan bikin janji ini-itu, turun dari losmennya, pencet-pencet remote control…”
intro ikonik dilayangkan, tanda “Mars Penyembah Berhala” siap
dinyanyikan secara koor massal. Tampil penuh atraktif memukau akan
geliat gestur tubuhnya, dan terus mengulang pertanyaan reflektif semacam
“Siapa yang membutuhkan imajinasi? Jika kita sudah punya televisi”
dibalutan puisi yang dibacakan Ugo. Sesudah “Nasihat yang baik”
melanjutkan penampilannya dengan mengcover “Candy Says” milik The Velvet Underground sebagai jembatan dari songlist lagu yang mereka bawakan.
Tapi, apa yang terjadi? Kedua tokoh yang dielu-elukan di awal
paragraf tadi berakhir dengan konflik ekonomi. Susi memaksa Joni untuk
mencuri sebuah Apel di supermarket melalui suara dinding-dinding yang
terdengar dari kamarnya. Aksi Joni tertangkap dan Melancholic Bitch
mengambil alih dengan melantunkan “Akhirnya Masuk TV”. Mengakhiri
pertunjukannya membawakan “Kabar Dari Tepi Atap Pencakar Langit” dan
“Menara” sebagai aksi klimaksnya. Standing applause diberikan oleh
seluruh penonton pada malam itu.
Hampir satu jam setengah SiMelbi —sebuah akronim Melancholic Bitch
yang diplomatis atas venue-nya— bernarasi tentang romantika kedua remaja
ini, sang lelaki berumur 21, dan perempuan 19. Walaupun ngotot terhadap
naskah dan memasukan lagu dari dua band yang berbeda tak mengubah
benang merah yang ada. Secara keseluruhan kali ini kurang memuaskan
karena kurangnya karakter distorsi dari Yennu Ariendra yang lekat dalam
beberapa lagunya.
Photos By: Haviz Maulana
Tidak ada komentar:
Posting Komentar