Senin, 15 Juli 2013

Dari DeathrockStar

Review dari DRS

Sekitar 3 tahun lalu, Melancholic Bitch menjajali panggung ibukota di teater Salihara, Pasar Minggu yang meninggalkan memori-memori tentang balada Joni dan Susi. Dan, sabtu kemarin, berlokasi di @america, Pacific Place Ugoran Prasad (vokal), Faiz Wong (drum, synthesizer) Yosef Herman Susilo (gitar), Richardus Ardita (bass), harus beraksi tanpa kedua personilnya, Yennu Ariendra dan The Wiryo Pierna Haris—akhirnya posisi Yennu Ariendra digantikan oleh Pulung Fajar— membawakan 17 lagu dengan aksi teaterikalnya.

Diawali pidato pembuka oleh Jacob Bills (selaku perwakilan dari U.S Embassy). Ugo pun didaulat menjadi pengarah alur dengan “Kartu Pos Bergambar Jembatan Golden Gate San Francisco” sebagai prolog, yang kendatinya kedua tokoh ini sedang berada di Amerika.

Lalu dimulailah cerita tentang sepasang kekasih yang sedang kasmaran ini, bermimpi jalan-jalan, “Bulan Madu” mengelilingi semesta sampai titik kejengahan Susi (sebagai wanita yang berkerja dibelakang meja kasir) akan janji-janji yang terus dilontarkan Joni kepadanya. Dan saat itu juga mereka mengcover lagu Pearl Jam “Elderly Woman Behind The Counter” dilanjut “Distopia”, dimana posisi Silir digantikan oleh penonton bernama Tania yang tampil Pe-De namun kebanting dengan kharisma suara Ugo.

Pelataran @america terlihat penuh sesak, dari kalangan musisi sampai fans mereka yang berada di ibukota menyempatkan diri menembus badai yang sedang terjadi diluar sana. “Kecapekan jalan-jalan, kecapekan bikin janji ini-itu, turun dari losmennya, pencet-pencet remote control…” intro ikonik dilayangkan, tanda “Mars Penyembah Berhala” siap dinyanyikan secara koor massal. Tampil penuh atraktif memukau akan geliat gestur tubuhnya, dan terus mengulang pertanyaan reflektif semacam “Siapa yang membutuhkan imajinasi? Jika kita sudah punya televisi” dibalutan puisi yang dibacakan Ugo. Sesudah “Nasihat yang baik” melanjutkan penampilannya dengan mengcover “Candy Says” milik The Velvet Underground sebagai jembatan dari songlist lagu yang mereka bawakan.

Tapi, apa yang terjadi? Kedua tokoh yang dielu-elukan di awal paragraf tadi berakhir dengan konflik ekonomi. Susi memaksa Joni untuk mencuri sebuah Apel di supermarket melalui suara dinding-dinding yang terdengar dari kamarnya. Aksi Joni tertangkap dan Melancholic Bitch mengambil alih dengan melantunkan “Akhirnya Masuk TV”. Mengakhiri pertunjukannya membawakan “Kabar Dari Tepi Atap Pencakar Langit” dan “Menara” sebagai aksi klimaksnya. Standing applause diberikan oleh seluruh penonton pada malam itu.

Hampir satu jam setengah SiMelbi —sebuah akronim Melancholic Bitch yang diplomatis atas venue-nya— bernarasi tentang romantika kedua remaja ini, sang lelaki berumur 21, dan perempuan 19. Walaupun ngotot terhadap naskah dan memasukan lagu dari dua band yang berbeda tak mengubah benang merah yang ada. Secara keseluruhan kali ini kurang memuaskan karena kurangnya karakter distorsi dari Yennu Ariendra yang lekat dalam beberapa lagunya. 

Photos By: Haviz Maulana

Tidak ada komentar:

Posting Komentar