Sabtu, 27 April 2013

Mitos Melankolia



Menuju Mitos
Melankolia: Sebuah Pengantar


Melancholic Bitch
Menurut kabar,
sebagian orang menjuluki band ini band hantu, band yang namanya selalu
terdengar tapi jarang terlihat wujudnya. Bagaimana bisa terlihat jika sang  vokalis, Ugoran Prasad lebih sering
menghabiskan waktu di luar negeri untuk menimba ilmu. Makanya, mereka manggung
mungkin hanya dua atau tiga kali dalam setahun.
Mungkin banyak
orang dihinggapi rasa heran, mengapa band ini tidak bubar-bubar. Tampaknya ada
dua kemungkinan, satu karena album mereka, Anamnesis dan Balada Joni dan Susi
panjang nafasnya, jadi orang selalu heran, seperti apa penampilan mereka dan
jadinya tidak henti mendengarkan albumnya dan berharap melihat mereka.
Kemungkinan kedua adalah band ini terlalu sayang pada para penggemarnya yang
tidak berhenti berharap, dan sebagai kolektif, bisa jadi mereka juga selalu
penasaran untuk melihat segala kemungkinan yang bisa dicoba saat mereka
berkumpul kembali.
Beruntunglah, band
ini meskipun bisa dibilang tidak produktif, dengan segala kemampuan yang mereka
punya, masih punya energi untuk kembali mendaur ulang album pertama mereka,
Anamnesis. Dirilis tengah April nanti, berubah nama menjadi Re:Anamnesis, mari
kita ulang dan kumpulkan kembali ingatan-ingatan lama dan mendengarkan mereka
kembali bernyanyi.

Sarasvati
Untuk yang tidak
kenal Sarasvati, band ini berasal dari Bandung. Vokalisnya, Risa Saraswati
dikabarkan bisa berkomunikasi dengan mahluk dari dunia tak kasat mata. Makanya
kemudian albumnya isinya bercerita tentang teman-teman sang vokalis yang tidak
kasat mata itu. Story of Peter dan Mirror adalah album mereka.
Album mereka itu
juga bisa dijadikan soundtrack dari buku yang diterbitkan vokalisnya, Danur dan
Maddah. Lengkaplah sudah, band ini terkenal dengan suasana horor dan mencekam.
Padahal, siapa yang tahu jika itu hanya gimmick atau strategi marketing dari
band asal Bandung ini?
Ah, yang pasti
Mirror baru saja diluncurkan November tahun lalu dan Jogja belum sempat melihat
mereka tampil membawakan lagu dari album tersebut

Sarita Fraya
Soloist kelahiran semarang ini sudah lumayan lama berkecimpung dalam
bermusik, event seperti java jazz pun ikut dilahap walaupun dia belum merilis
album satupun pada saat itu.
Imperfectly Perfectadalah album pertama dia,
nona cantik bersuara bagus ini tentu saja menjadi pembuka yang manis untuk
mengantarkan kita nanti menuju Sarasvati dan Melancholic Bitch.

Nah, itulah mereka
yang nanti akan tampil di Mitos Melankolia, sebuah konser kecil yang diadakan
di Langgeng Art Foundation (LAF) Yogyakarta pada tanggal 5 Mei 2013. Dinamakan
mitos melankolia karena secara sederhana, itulah gagasan yang ingin ditampilkan
oleh band-band yang disebut di atas. Cerita yang berkembang, gosip yang
beredar, kembali kepada sebuah hal dasar bernama karya. Tanpa karya yang kuat,
tentu saja semua hanya menjadi cerita belaka.
Jadi, mari kita
saksikan penampilan mereka nanti.

Tabik!
Ommunium dan Kongsi Jahat Syndicate

Melancholic Bitch
Members:
Yosef Herman Susilo
(Electric-Acoustic Guitar, Mix-Engineer), Ugoran Prasad (Voice, Lyric), Teguh
Hari Prasetya (Bass, Keyboard), Yennu Ariendra (Electric Guitar, Synth,
Laptop), Septian Dwirima (Percussion, Laptop); Collaborating Artist for BJS:
The Wiryo Pierna Haris (guitar), Richardus Ardita (bass, voice), and Andy Xeno
Aji (graphic, drawing).
Kontak Melbi di :
+62818259625 [yopie]
mimelbi@gmail.com
@simelbi

Sarasvati 
Members:
Risa Saraswati
(voc), Hin-Hin Akew (guitar), Gallang Perdhana (bass), Gigi Priadji
(sequencer), Iman Jimbot (kecapi suling), Yura Yunita (keyboard), Putri Ajeng
Diva (keyboard), Shella Safira (back voc), Sheryta Arsallia (drum) dan Fajar
Shiddiq (drum)
Contact:
Innuendo Artist Management
(T: @innuendo_com; mail:
innuendo.co@gmail.com)
Jl. Johar No.1 Bandung
Syauqy – 08122025697
@sarasvatimusic



Sarita Fraya
Contact:
www.saritafrya.com
sarita.fraya@yahoo.com
081804270113 [ Adi ]
@saritafraya


Kontak Kongsi Jahat
Sebagai kota yang sarat
dengan aktivitas musik, Jogja berhasil mengadaptasi berbagai genre dalam tempo
relatif singkat. Selama lebih dari 7 tahun terakhir, berbagai scene di kota ini
mampu berkembang secara signifikan. Di kota ini musik cutting edge telah tumbuh
melalui berbagai event yang menampilkan musik dari sub-genrenya yang menyerap beragam
peminat musik. Dampak positifnya, sekarang banyak berkembang band-band cutting
edge, record label serta acara-acara cutting edge local yang berada di
Yogyakarta. Musik cutting edge bisa di bilang musik yang mengcounter musik –
musik yang ada pada umumnya, dalam arti lain musik cutting edge adalah beberapa
sub kultur musik yang mengedepankan keinginan keras, penuh dengan propaganda,
mengedepankan tekstur dan ego serta penuh misi dan visi.
Berdasarkan
fakta inilah, kami dari kongsi jahat syndicatemenyelenggarakan promo event
bertaraf Nasional. Acara ini ditujukan khususnya bagi segmentasi pendengar yang
menyukai musik cutting edge maupun kalangan awam secara umum. Dari komposisi
pengunjung itu, nantinya kita harapkan mampu memunculkan peminat-peminat baru
yang akan terjaring oleh event ini.
Contact:
http://www.facebook.com/kongsi.jahat.syndicate
kongsijahat@gmail.com
@kongsi_jahat