Mitos Melankolia 5/5/13
Pukul 19.30 gigs ini dimulai dengan penampilan dari Sarita Fraya yang menyanyikan lima lagu. Bagi yang belom tahu, Sarita Fraya ini adalah seorang perempuan muda dari Semarang yang sedang kuliah di UGM, cakep dan bersuara merdu nan renyah hehe…. Kabarnya dia juga pernah manggung di Java Jazz Festival 2010, keren bukan?
Malam itu Sarita Fraya membuka gigs dengan sebuah single berjudul “Good Girl”. Kemudian single andalannya, “Twenty Two” yang dibawakannya dengan sangat baik membuat penonton yang memenuhi LAF Garden terlarut bersama nuansa dan melankolis yang disuguhkan . Lalu berturut – turut single “Did You Hold Me When I Sleep”, “Always Back To
You”, “Old Man”, dan “Hatred” dibawakan Sarita Fraya, eh ternyata dia juga tengah merilis mini album yang berjudul Imperfectly Perfect di bawah net label Yes No Wave Music.
Setelah penampilan Sarita Fraya yang memukau, kemudian dilanjut Melancholic Bitch. Dedengkot indie band Jogja yang belakangan sudah jarang tampil ini merilis dan mendaur ulang album pertama mereka berjudul “Anamnesis” yang kemudian diberi nama kembali menjadi Re:Anamnesis. Tentunya single – single lawas yang sering mereka dibawakan diatas panggung sebelumnya seperti “On Genealogy Of Melancholia”, “Tentang Cinta”, “Requiem”, “Sepasang Kekasih yang Pertama Bercinta di Luar Angkasa” di mix dengan materi – materi pada album Balada Joni dan Susi (BJS) seperti “Mars Penyembah Berhala” dan “Menara” yang menjadi pemuas dahaga para Joni dan Susi (sebutan untuk fans Melancholic Bitch) pada malam itu. Semuanya ikutan sing along, seakan – akan merindui tampilnya band keren ini.
Ada satu kejadian yang menarik dan menjadi momen yang sangat langka pada saat Ugoran Prasad (Vokalis Melancholic Bitch) mengajak Sarasvati untuk duet menyanyikan lagu “Sepasang Kekasih yang Pertama Bercinta di Luar Angkasa”. Kita semua tahu dan familiar banget jika single tersebut juga ada dan dinyanyikan duet dengan Frau di album Starlit Carousel. Seluruh penonton yang hadir pada malam itu luar biasa surprise dan lagi – lagi ikut sing along sampe selesai.
Kelar Melancholic Bitch, saatnya Sarasvati naik stage. Setelah sekian lama dinanti – nantikan akhirnya Sarasvati tampil juga di Jogja dengan album terbaru mereka Mirror yang dirilis November tahun lalu. Jujur, kesan pertama menurut saya saat Sarasvati mau naik ke stage ini adalah merinding. Gimana tidak, sayup – sayup alunan tembang “Lingsir Wengi” terdengar mengiringi naiknya para personil Sarasvati satu persatu ke panggung yang bertata cahaya merah temaram. Mungkin nuansa mistis memang sudah menjadi gimmick Sarasvati ini sejak pertama kemunculannya dengan album Story Of Peter. Malam itu Risa Saraswati tampil dengan gaun hitam panjang seperti layaknya vokalis band gothic. Adalah “Fighting Club” yang menjadi lagu pertama dibawakan. Lalu “Haunted Sleep”, “Graveyard”, “Ivanna”, “Aku dan Buih” dan sebuah single yang dinyanyikan duet dengan sang keyboardist, Yura berjudul “Cut and Paste”. Fyi, Yura yang notabene keyboardist nya Sarasvati ini ternyata ikutan ajang cari bakat di tipi yang berjudul The Voice. Hmmm… pantes suaranya juga oke.
Secara keseluruhan penampilan Sarasvati malam itu sangat atraktif dan mungkin baru pertama kali saya lihat dimana seorang penyanyi yang memadukan storytelling sebagai pengantar setiap lagu yang dibawakan. Story yang kelam di setiap lagunya tentunya, hal itu meurut saya menambah nilai mistis di setiap lagunya. Hal paling menarik adalah Sarasvati tak canggung dan sesekali berjalan ke tengah-tengah penonton untuk bernyanyi bersama para penggemarnya membuat suasana pertunjukan semakin intim. Beruntungnya juga bagi saya yang ditepuk pundaknya dari belakang sembari si Sarasvati nyanyi. Kaget, merinding tapi seneng hehe..
Kalo ngomongin beruntung masih ada lagi Sarasvamily (fans Sarasvati) yang paling beruntung, kalo saya ngga salah namanya Sekar. Dia sempet diajakin duet sama Sarasvati untuk nyanyiin single “Oh I Never Know”. Gimana senengnya coba. Konser itu pun ditutup dengan lagu “Story of Peter” yang membuat para sarasvamily bernyanyi bersama. Melihat atmosfer keseluruhan acara, bisa jadi Mitos Melankolia merupakan sebuah gelaran yang tidak akan mudah dilupakan oleh siapapun yang hadir pada malam itu, termasuk saya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar