Rabu, 30 Maret 2011

Dari Budiman

"intro"

maaf jika saya terlambat masuk dalam perangkap kotak gelas.

Saya sudah lama mendengar nama band melbi ini sejak jaman saya kuliah, namun rupanya Tuhan berkehendak lain dan baru "mengijinkan" saya mendengar kisah Joni dan Susi sekitar dua minggu lalu. Semua berawal dari sebuah ketidak sengajaan, atau kebetulan, saya pindah kost di daerah wirobrajan dan bertetangga dengan seorang "Joni". Berawal dari obrolan ringan soal perkembangan musik, saya menemukan CD Melbi di antara koleksi CD-nya. Eng ing eng, akhirnya resmilah saya memakan "apel adam" dan hingga sekarang seperti mengalami "distopia". Maka "7 hari menuju semesta" benarbenar menjadi lagu seharihari, saat saya menulis ataupun sekedar membaca. Mungkin lagu-lagu Melbi memang adalah semacam "propaganda dinding" yang "memaksa" pendengarnya untuk ikut menyanyikan "Mars Penyembah Berhala".

Saya jadi ingat "nasihat yang baik" bagi orang yang akan "bulan madu" untuk selalu "saling menggenggam kita, mengikat darah kita selamanya". Ah, kapan saya bisa berteriak "Akhirnya, Masup TV" tak hanya sekedar menjadi "noktah" dari ribuan penonton televisi.


---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Budiman

Tidak ada komentar:

Posting Komentar